Ketum PMI Jusuf Kalla ajak masyarakat donorkan darah untuk kesehatan

Jakarta – Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat, Jusuf Kalla, mengimbau masyarakat untuk tidak ragu mendonorkan darah. Menurutnya, donor darah tidak hanya bermanfaat bagi penerima, tetapi juga memberi dampak positif bagi kesehatan pendonornya.

“Dalam dua minggu, darah yang kita donorkan akan tergantikan kembali. Donor jauh lebih bermanfaat dibandingkan bekam yang hanya membuang darah,” ujar Jusuf Kalla dalam acara Penganugerahan Penghargaan Pendonor Sukarela 50 dan 75 Kali yang diselenggarakan PMI DKI Jakarta di Jakarta, Rabu.

Ia menegaskan bahwa tugas utama PMI adalah menjalankan misi kemanusiaan, terutama memastikan ketersediaan darah bagi masyarakat. Darah, katanya, adalah ciptaan Tuhan yang tidak dapat direkayasa oleh teknologi modern.

“Tidak ada ilmuwan yang mampu membuat darah tiruan. Karena itu, satu-satunya cara membantu mereka yang kekurangan darah adalah melalui sesama manusia,” tuturnya.

Jusuf Kalla turut memberikan apresiasi kepada para pendonor, khususnya mereka yang telah mencapai 75 kali donor—yang berarti telah menyelamatkan setidaknya 75 nyawa sepanjang hidup mereka. Ia menyebut pendonor sebagai pahlawan kemanusiaan yang patut dihormati.

Dalam sistem penghargaan PMI, pendonor yang mencapai 50 kali memperoleh apresiasi dari bupati atau wali kota, sementara pendonor 75 kali menerima penghargaan dari gubernur. Untuk pendonor 100 kali, penghargaan diberikan langsung oleh presiden. Jusuf Kalla menambahkan bahwa mekanisme penyerahan penghargaan bagi kategori 100 kali tengah disiapkan.

Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta atas dukungan besar terhadap PMI. Menurutnya, pembangunan Gedung PMI dan Unit Donor Darah (UDD) baru di Jakarta bernilai lebih dari Rp200 miliar, angka yang jauh melampaui daerah lain.

Jusuf Kalla menjelaskan, kebutuhan darah di Jakarta mencapai sekitar 1.200 kantong per hari. Tingginya kebutuhan tersebut dipengaruhi populasi besar dan posisi Jakarta sebagai pusat rujukan kesehatan nasional, yang menerima pasien dari berbagai kota seperti Medan, Makassar, dan Bandung.

Selain urusan donor darah, ia juga menyoroti peran PMI dalam menanggapi bencana. Ia mengatakan bahwa periode ini merupakan masa rawan bencana, mulai dari kebakaran besar di Jakarta hingga banjir yang melanda Sumatera.

PMI telah menyalurkan bantuan darah dari Jakarta, Tangerang, dan Solo untuk memenuhi kebutuhan di Sumatera Utara. Ia menegaskan bahwa solidaritas kemanusiaan PMI tidak dibatasi wilayah.

“Bencana di Aceh bukan hanya tanggung jawab Aceh. Ini tanggung jawab kita semua,” tegasnya.

Editor : TVTOGEL

Sumber : pocconference.com

Back To Top